Kamis, 09 Oktober 2008

Installasi dan Mikrotik Dasar

Installasi dan Mikrotik Dasar

3.1. Pendahuluan

MikroTik [dengan trade name MikroTik®] didirikan tahun 1995 bertujuan mengembangkan sistem ISP dengan wireless. MikroTik berlokasi di Riga, ibukota Latvia. Mikrotik juga menjalankan sebuah ISP kecil, sebagai media percobaan untuk pengembangan routerOS software. MikroTikls saat ini telah mendukung sistem ISP dengan wireless untuk jalur data internet di banyak negara, antara lain Iraq, Kosovo, Sri Lanka, Ghana Negaranegara Eropa, Amerika dan Indonesia yang sekarang sedang booming memakai MikroTik RouterOS® serta banyak negara lainnya.

MikroTik RouterOS® mempunyai media antar muka dan sistem routing dengan menggunakan computer standart sebagai hardware. Perangkat lunak ini mendukung berbagai aplikasi ISP, mulai dari RADIUS modem pool, hingga sirkuit backbone dengan DS3. Disamping Software Router Operating System, MikroTik juga mengembangkan Hardware dengan spesifikasi dan karakteristik unik serta mempunyai kemampuan handal sebagai Mesin Router. Dengan dipasarkannya MikroTik RouterBoardTM dalam berbagai seri memudahkan kita untuk memilih produk sesuai dengan kebutuhan. Flexibilitas ini salah satu faktor yang menjadikan Mikrotik RouterBoardTM booming dan menjadi pilihan ekonomis dengan kualitas prima, disamping banyak keunggulan – keunggulan lainnya. Mikrotik RouterOS ini memiliki fiture yang luarbiasa lengkap, serta kemudahan dalam penggunaannya. Sekali anda memahami konsep jaringan dengan baik, maka akan sangat mudah sekali menerapkannya dalam MikroTik RouterOS dengan dukungan fasilitas GUI nya berupa winbox sehingga kita tidak perlu menghapal command untuk melakukan setting.


RouterOS Feature ::

§ Router

§ Bandwidth Manager

§ Firewall

§ Hotspot Gateway

§ VPN Server / Client

§ Wireless AP / Station / WDS

§ Web Proxy

§ VRRP

§ IP Routing

§ Tunnel

§ Radius Server / User Management

§ Monitoring

§ Diagnostic Tools &Scripting

§ Wireless Management

§ API (application programming interface) for Version 3

Applications ::

§ Static and dynamic route, Police Route, RIP, OSPF, BGP

§ Bridge, Bonding

§ Hotspot Gateway

§ Dial-In Server

§ Dial-Out Server

§ Bandwidth Shaper (HTB, PCQ, PFIFO, BFIFO)

§ Traffic Logger

§ ISP (RT/RW Net)

§ Intranet (Kampus, Kantor, Pabrik, IP Camera Dll)


Install Mikrotik OS

1. Download Mikrotik RouterOS di http://www.mikrotik.com/download/ dan Kemudian di extrack file ISO nya dan kemudian burn ke dalam CD.

2. Siapkan PC dengan Hardisk atau Flash Memory (CF) atau Disk on Module (DOM) minimal sebesar 128Mb dan Di PC tersebut harus ada minimal 2 ethernet, 1 ke arah luar (Up) atau Internet dan 1 ke Network local (Down).

3. Mikrotik RouterOS dapat berjalan di komputer dengan spesifikasi rendah. Akan tetapi untuk dapat menangani troughput bandwith yang besar maka diperlukan prosesor yang besar. Sedangkan untuk router dengan proxy server maka diperlukan memori dan hardisk yang besar untuk dapat menyimpan cache dari proxy server.

4. Cara instalasi sangat mudah tinggal setting agar komputer bisa boot dari CDROM. Kemudian masukan CD Mikrotik. Ketika komputer di booting CD akan mulai bekerja booting awal system Mikrotik, bisa dilihat di gambar di bawah :


5. Apabila proses booting awal berjalan dengan baik kemudian akan ditampilkan menu instalasi MIKROTIK sepert berikut :

6. Pada menu instalasi di tampilkan service apa saja yang ingin kita install. Untuk lebih mudahnya kita pilih semua service yang di sediakan dengan menekan tombol ‘a’. maka semua service akan terpilih


7. Apabila kita menginstall baru tekan tombol ‘n’ atau apabila kita hanya menambahkan service baru tekan tombol ‘y’ agar konfigurasi yang sudah di buat tidak hilang.

8. Langkah berikutnya akan disiapkan ruang harddisk yang akan di pakai oleh MIKROTIK dengan memformatnya dan mengkopikan file-file yang dibutuhkan

9. Setelah proses pengkopian file selesai kemudian proses instalasi membutuhkan reboot ulang. Apabila semua proses instalasi tidak mengalami error setelah reboot ulang di layar akan muncul tampilan user login dan password, seperti gambar di bawah :

10. Secara default user yang dipakai adalah user admin dengan password yang masih kosong. Setelah login tampilan awal akan seperti berikut :




11. Selain itu mikrotik juga dapat di akses melalui webbox



ACCESS dan KONFIGURASI

§ Direct Monitor dan keyboard

§ Serial Console ( RB )

§ Telnet ( IP Address )

§ SSH ( IP Address )

§ HTTP / webbox( IP Address )

§ Winbox( Interface )

§ FTP ( IP Address )

§ Mac-Telnet ( Interface )

Kita tidak akan membahas perintah command line, karena akan salah rumit dan sulit untuk menghafalakannya. Untuk mensetting Mikrotik ini kita menggunakan tools lain yaitu Winbox. Tools winbox ini bisa diambil secara free di website http://www.mikrotik.co.id


Dengan Winbox ini kita bisa mendeteksi System Mikrotik yang sudah di install asalkan masih dalam satu network, yaitu dengan mendeteksi MAC address dari ethernet yang terpasang di Mikrotik. Tampilan awal pertama kali mengaktifkan winbox adalah seperti berikut :


Kita tinggal pilih MAC address yang sudah terdeteksi dan klik tombol Connect. Maka akan muncul tampilan seperti di bawah :


Dalam pembahasan kali ini, mesin mikrotik ini akan kita jadikan sebagai internet gateway. Yang artinya adalah client yang ada dibelakang Mesin MikroTik akan mengakses internet melalui Gateway nya yaitu MikroTik itu sendiri. Untuk itu kita perlu melakukan beberapa langkah lagi agar client kita dapat juga terhubung ke internet yaitu dengan melakukan NAT (Network Address Translation) yang akan mentranslasikan IP Private pada jaringan LAN anda menjadi IP Publik sehingga dapat melakukan browsing.



1. Langkah awal yang perlu dilakukan adalah setting IP Address, melalui menu ip à addresses. Kemudian akan masuk ke windows yang memunculkan IP address.


2. Lakukan Setting default gateway pada system routing, yang nantinya routing ini akan digunakan untuk menentukan informasi tujuan routing selanjutnya. Sehingga semua traffic yang menuju Internet akan di arahkan ke router tersebut.

3. Langkah selanjutnya adalah melakukan setting DNS server, yang mana server tersebut akan mentranslate nama domain ke IP Address. Contohnya nama web www.google.co.id akan di translate ke IP Address 66.249.93.104, 72.14.207.104, 64.233.161.104

1.

1. 4. Lakukan NAT / Masquerading agar IP Private anda dapat melakukan browsing dengan IP Public yang dimiliki oleh router dan juga melindungi jaringan Internal dari akses jaringan Internet.

5. Langkah selanjutnya agar setiap komputer di jaringan Internal dapat terkoneksi ke jaringan Internet maka setiap komputer tersebut harus mempunyai IP Address. Untuk memudahkan administrator memberikan IP Address tersebut, maka kita dapat menggunakan DHCP Server yang bertugas memberikan IP Address ke setiap komputer yang ada di dalam jaringan.

6. Sebelum membuat DHCP Server, terlebih dahulu kita harus IP Pool dari range IP Address yang akan kita berikan kepada Komputer. Seperti dalam contoh di atas, range IP yang diberikan adalah antara 192.168.1.10 à 192.168.1.250. Selanjutnya kita mengkonfigurasikan informasi dari network tersebut, seperti informasi Default gateway dan DNS server yang nantinya akan digunakan oleh komputer client.
7. Selanjutnya dengan menggunakan informasi address pool dan informasi network tersebut, kita akan menciptakan DHCP Server yang akan memberikan IP Address kepada Komputer client pada interface down dengan lease time tertentu.

8. Setelah DHCP Server jadi, selanjutnya kita ubah settingan IP Address pada komputer Client menjadi automatically IP Address. Sehingga nantinya computer kita akan mendapat IP Address secara otomatis dari DHCP Server.
9. Setelah semua komputer di jaringan mendapat IP Address, maka kita dapat melihat informasi komputer mana saja yang telah mendapat IP tersebut.
10. Lakukan Pengamanan secukupnya dengan Firewall

Backup Konfigurasi ::

Setelah semua konfigurasi di router benar dan berjalan dengan baik, maka langkah selanjutnya adalah membackup atau menyimpen konfigurasi tersebut. Hal ini sangat berguna apabila suatu sangat nanti router tersebut mengalami masalah dan perlu di install ulang. Sehingga hanya dengan menggunakan file backup ini, dapat mengembalikan seluruh atau sebagian konfigurasi yang telah kita set sebelumnya.

Ada dua macam backup, menggunakan fasilitas export atau backup file seluruh konfigurasi. Perbedaan dua jenis konfigurasi ini adalah fasilitas export dapat mengbackup sebagian konfigurasi router semisal hanya bagian firewall saja. Fasilitas backup ini akan menciptakan sebuah file dan kita dapat mengambilnya dengan FTP atau Drag &Drop menggunakan WinBox.

Backup dan Export File Konfigurasi


Import Backup dan File Konfigurasi